Selasa, 13 September 2011

Museum Papua

Terletak di Waena kota Jayapura, berjarak 12 km dari pusat kota Jayapura. Museum ini dikelola oleh Pemda Provinsi Papua dengan 3.619 koleksi yang terdiri dari benda-benda pra-sejarah, arkeologi, etnografi, seni rupa, numismatika*, sejarah, biologi, geologi, dan relief.
Museum Papua terdiri dari berberapa bangunan di antaranya dua bangunan yang berfungsi sebagai ruang pamer. Bangunan pertama sebagai ruang yang memamerkan benda-benda yang setiap 6 bulan sekali diganti. Bangunan kedua menyajikan benda benda koleksi yang secara regular dipamerkan seperti miniatur aneka rumah tradisional khas Papua dari masyarakat pantai hingga pegunungan, termasuk hewan endemik dalam bentuk asli yang diawetkan. Yang cukup menarik adalah lukisan wajah-wajah asli Papua yang ditempel di dinding. Jika dilihat sekilas semuanya mirip tetapi jika dilihat dengan seksama ternyata masing-masing mempunyai ciri khas tersendiri.
Museum ini buka setiap hari Selasa-Minggu, dan libur pada hari Senin.

Hari dan jam buka Museum Papua:
Selasa-Jumat pukul 08.00-16.00 wit
Sabtu 08.00-15.00 wit
Minggu 11.00-16.00 wit
*numismatika : telaah tentang pengumpulan mata uang atau tanda jasa (medali dsb), sumber http://www.artikata.com/arti-342476-numismatika.html

Sabtu, 10 September 2011

Pesona Pantai Bas-G Jayapura


Gambar 1. Panorama Pantai Base G dengan pasir putihnya
      Pantai ini memiliki pesona tersendiri dengan pasir putihnya. Pantai ini terletak di sebelah barat Jayapura, Papua. Pantai ini menghadap ke arah timur dan berhubungan langsung dengan lautan Pasifik. Tanjung Ria adalah nama asli pantai ini tetapi lebih dikenal dengan nama Pantai Base-G, sebab pada perang dunia II tahun 1944, pasukan tentara sekutu mendarat di pantai ini dan di jadikan basis militer dengan nama Base-G Camp. Maka tidak mengherankan jika di sekitar pantai sering ditemukan benda-benda peninggalan perang seperti tank, meriam, peluru, ranjau, dan sebagainya.Pantai ini terletak di distrik Jayapura utara. Pantai ini dapat ditempuh dengan berbagai jenis kendaraan, dengan jarak kurang lebih 10km dari kota jayapura. Waktu tempuh untuk menuju ke pantai ini kurang lebih 20 menit dari pusat kota Jayapura. 


Gambar 2. Indahnya Pantai Base G
    Pantai Base-G sangat cocok untuk menjadi tujuan wisata keluarga. Selain pasir putih dan pemandangan alamnya yang masih alami. Di sekitar pantai ini masih terdapat pepohonan yang rimbun, satu di antaranya keben, yakni tanaman berbentuk pohon dan berkayu lunak yang memiliki diameter sekitar 50 cm dengan ketinggian 4-16 meter. Bagi anda yang ingin bersantai dan berteduh, banyak pondokan kecil atau gazebo di sepanjang pantai. Pondokan ini disediakan oleh masyarakat setempat,  bukan oleh Pemkot sebagai pengelola pantai. Karena itu anda harus menyiapkan uang ekstra untuk menyewa pondokan tersebut sebesar 50.000,-(per-gazebo).
Gambar 3. Suasana Pengunjung yang Sedang Santai di Tepi Pantai Base G
      Terlepas dari indahnya pantai ini, yang perlu diperhatikan adalah adanya pungutan liar yang dilakukan warga setempat baik pungutan parkir kendaraan pribadi (motor atau mobil) yang jumlahnya kadang terlalu besar. Hal ini disebabkan karena warga setempat masih merasa bahwa pantai ini merupakan tanah adat (tanah ulayat) , sehingga menurut mereka, hanya masyarakat setempatlah yang berhak mengelola.Tentu saja hal ini butuh perhatian khusus dari pemerintah setempat untuk menertibkan masalah retribusi baik retribusi masuk kawasan pantai, maupun retribusi kendaraan. Sehingga wisatawan atau pengunjung merasa aman dan nyaman berwisata di pantai yang indah ini.


Sumber Gambar:
Gambar 1. http://www.panoramio.com, fotografer : Edwin Yepese
Gambar 2. www.khatulistiwa.brantah.com
Gambar 3. www.loligopapua.wordpress.com

Rabu, 07 September 2011

Danau Sentani (Sentani Lake)



 Jayapura Papua mempunyai keunikan dan daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung. Banyak pilihan yang bisa anda kunjungi, ada wisata bahari yang mempersembahkan taman laut yang mempesona, wisata budaya, sejarah dan terlebih wisata fauna dan flora yang mungkin tidak bisa anda temui ditempat lain.

Semua tempat wisata yang mengagumkan ini masih sangat alami. Dengan peradaban masyarakat pedalaman yang masih primitive, menjadikan Papua sebagai sebuah tempat yang sangat menarik perhatian para wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik. Kota JayaPura yang dulu dikenal dengan nama Hollandia terdapat sebuah museum yang menyediakan berbagai informasi budaya di Papua seperti ukiran dari berbagai kabupaten, alat perang, tenunan dan tarian adat, serta berbagai ritus dan peninggalan purbakala
(www.jayapurakota.go.id)

Di Sentani juga terdapat tugu Jendral Douglas Mc Arthur peninggalan Perang Dunia II. Di sebelah utara monument Mc Arthur, pada ketinggian 325 meter terdapat dataran pegunungan Cyclop dengan puncak Gunung Dofonsoro. Daerah ini sangat indah dan dahulu kala tempat ini merupakan pangkalan pertahanan Mc Arthur.
Danau Sentani merupakan danau kedua terbesar di Provinsi JayaPura. Lokasi bersejarah ini, menawarkan scenery yang luar biasa.Masih adanya beberapa Bangau dan Elang yang akan menyambar seekor ikan di Danau Sentani. Wisatawan pun disediakan sebuah perahu Johnson saat mengelilingi danau tersebut.

Cukup menarik bukan?, jika tertarik, silahkan saja memasukkan alternative berwisata di Jayapura dalam agenda liburan wisata kedepan.

source: disajikan dari berbagai sumber

TABLANUSU VILLAGE, Depapre-Papua


sumber gambar : http://hometownjayapura.blogspot.com
     TABLANUSU village being the costal village in Depapre Distric, Jayapura Regency has a very beautiful natural spell. The village has a 'black natural rock' making it superior to any other villages in Papua. Tablanusu originates from words "tepuonusu" meaning Tepera being the name of ethnic group and Onusu meaning the sunset. besid ethe black natural rock, Tablanusu also has 2 unoccupied small island. they say the islands emerged due to tsunami. Orchid plants being the specialty of papua grow on the islands.
sumber gambar : www.ediginting.com
     In the afternoon, all kinds of birds gather on the island being the extraordinary natural scenery of the Almighty God. The costal spread around Tablanusu village is like a small bay so that as far as the eye can see, one can enjoy the bauty of the village and mpuntains overgrown with high trees like a jungle surrounding the village with thousands of species of florra and fauna.Tablanusu village extending to 235,5 hectares has the population of 402 peoples consisting of 230 men and 172 eomen in 10 ethnic groups: Sumilena and Danya.
Tablanusu village is only 45 km from Sentani airport and can be reashed by land for 30 minutes to Depapre and by boat (Jhonson) for 10 minutes by passing through a historical place namely a harbour where the American allied army landed during the World War II. The place is also one of the historical proofs making Tablanusu Village a highly potential area to become a "Tourism Village".
      In the beginning, Tablanusu villagers resided at Kewayo village but the village was disappeared due to tsunami and the villagers moved to Bitiayo village. In 1880, Bitiayo village become the basis of the Chinese Bird treaders and hunters and in 1885, some of the Tablanusu villagers left to Ambon and java Island due to the influence of the incomesrs.
      The arrival of Tablanusu villagers back to Tablanusu village reformed the existing Tablanusu villagers. On November 26, 1991, a priest from Ambon called Amo Pasal Besi christnianised Tablanusu villagers. At the end of World War II on May 15, 1945, Tablanusu villagers moved to Separi Boru and reside there to date. 

related articles :
Pantai Tablanusu yang Eksotikhttp://www.ediginting.com/2010/06/jam-baru-menunjukkan-pukul-delapan-pagi.html
Some Photos Beach Tablanusuhttp://hometownjayapura.blogspot.com/2011/02/some-photos-beach-tablanusu.html?showComment=1315370732846#c2568046351173343642